Selamat datang di Laptop Arsitek, blog yang membahas seputar dunia arsitektur

Monday, August 27, 2018

Hai teman-teman semua! Kali ini kita berjumpa lagi di blog Laptop Arsitek ini. Baiklah, kali ini saya mengangkat topik, "Apa Saja Rahasia Sukses Seorang Arsitek?". Artikel ini adalah hasil rangkuman saya dari beberapa sumber yang menurut saya adalah benar, jika hal tersebut adalah rahasia kesuksesan seorang arsitek. Baiklah, langsung saja ya..

Bagaimana Caranya Jadi Arsitek yang Sukses?

Ada 4 hal dasar yang harus dikuasai oleh seorang arsitek agar dapat bersaing dalam dunia pekerjaan, antara lain :

1. Kreatif dalam Mendesain
Hal yang paling dasar untuk menjadi seorang arsitek adalah, harus kreatif. Kreativitas seorang arsitek dapat diukur dari desain-desain yang diciptakannya. Dalam artikel saya yang berjudul "Arsitektur atau Teknik Sipil? Mana yang Lebih Baik?" telah saya jelaskan apa perbedaan antara arsitek dan teknik sipil. Disitu saya katakan bahwa seorang arsitek merancang bangunan yang berkesan mewah, indah dan wow. Nah, hal tersebut hanya dapat diwujudkan dengan kreativitas yang tinggi. Intinya, seorang arsitek harus siap menciptakan hal-hal baru yang unik dan menarik. Karna disitulah nilai seorang arsitek. Semakin kreatif arsiteknya, peluang untuk sukses pun semakin tinggi.

2. Mahir Mempresentasikan Hasil Desainnya
Yang kedua adalah mahir berpresentasi. Setelah menciptakan desain yang unik, seorang arsitek harus mampu mempresentasikannya di hadapan klien. Kita harus menjelaskan dimana keunikan dan kelebihan dari desain kita ini. Ya, intinya kita harus mampu membuat klien merasa tertarik untuk menggunakan jasa desain kita. Tidak ada gunanya bila kita mampu membuat desain yang sangat baik, namun tidak bisa membuat klien memiliki minat dengan desain kita. Ingat, klien adalah kaum awam yang tidak mengerti bagaimana seni dalam bangunan, jadi kita harus mampu mendeskripsikannya sebaik mungkin.

3. Memiliki Jaringan yang Luas
Jaring di sini bukan berarti jaring ikan ya, melainkan jaringan pertemanan yang luas. Arsitek baru tidak mungkin langsung terkenal, biasanya dimulai dari kawasan pertemanan dulu. Mendesain rumah teman, mungkin dengan sedikit memberi diskon tidak masalah. Demi perkembangan nama kita di dunia desain. Teman-teman tersebut juga dapat merekomendasikan kita kepada teman-temannya yang lain. Yahh, perlahan namun pasti kita pun akan semakin tenar. Intinya ramah-ramahlah kepada setiap orang, ingat kesuksesan seorang arsitek bergantung pada lingkungannya, bergantung pada banyak kliennya.

4. Ramah dan Sabar
Ada kalanya kita mendapatkan klien yang "sok tahu, sok pintar dan sok sok yang lainnya." tetap ingat prinsip nomor 3, klien adalah kunci dari kesuksesan seorang arsitek. Sabar aja menghadapinya, siapa tahu dia hanya menguji kita. Jika kita balik marah, nahh.. ada kemungkinan dia akan menceritakannya pada kenalan-kenalannya. Dengan demikian jaringan yang kita miliki tidak akan meluas. Sebenarnya topik nomor 4 ini hanya menjelaskan bagaimana cara untuk mewujudkan yang nomor 3.

Ya, itu saja menurut saya yang menjadi rahasia kesuksesan seorang arsitek. Susahnya jadi arsitek sih, kita bergantung penuh pada klien, jadi jangan pernah memberikan kesan buruk pada klien karna itu akan merusak nama kita. Jika nama kita telah dikenal sebagai arsitek yang tidak ramah, dapat dipastikan tidak ada yang mau menggunakan jasa kita.

Demikian penjelasan singkat saya mengenai kunci dari kesuksesan seorang arsitek.
Akhir kata, salam sukses dan terimakasih! ARSITEK JIWAKU!!!
Hai teman-teman! Ini adalah artikel pertama saya di blog ini.
Saya memilih artikel ini, mengingat banyak calon mahasiswa baru yang masih bingung dengan pilihannya di perkuliahan nanti. Nah, kebetulan blog ini, sesuai namanya Laptop Arsitek, akan membahas banyak hal mengenai arsitektur. Maka kali ini saya akan membahas Apakah Jadi Mahasiswa Arsitektur Harus Jago Menggambar?

Untuk menenangkan teman-teman, saya akan terlebih dahulu menjawab pertanyaan di atas sebelum menjelaskannya. Menurut saya pribadi sih, mahir alias jago menggambar bukan patokan untuk menjadi mahasiswa arsitek. Tidak begitu penting namun ada pentingnya juga, seperti itu kira-kira. Jika kalian masih bingung dengan jawaban saya, tidak apa. Wajar sih, soalnya saya belum menjelaskan mengapa saya mengatakan seperti itu.

Pertama-tama kita harus memahami dulu, apa itu arsitek dan apa tugasnya. Arsitek merupakan orang yang mendesain sesuatu, dalam konteks umum adalah bangunan. Arsitek bertugas untuk merealisasikan apa yang menjadi keinginan klien dalam bentuk gambar yang dapat dipahami, baik oleh klien maupun oleh tukang yang bertugas di lapangan. Ingat, saya katakan sekali lagi. Tugas arsitek adalah merealisasikan apa yang menjadi keinginan klien dalam bentuk gambar.

Jadi harus mahir menggambar dong? Tidak. Harus bisa menggambar, namun tidak begitu mahir juga tidak masalah. Benarkah? Mengapa? Ya, dalam perkembangan jaman sekarang, para arsitek juga kebanyakan mengaplikasikan gambarnya melalui software seperti, AutoCAD, SketchUp, 3DMax, dll. Nah, itulah mengapa menggambar itu bukan menjadi patokan untuk menjadi seorang asitek lagi.


Kita menggambar manual hanya sekedar memberikan gambaran ringan seperti apa rumah yang akan kita desain. Jika klien sudah tertarik, kita mulai mendesain menggunakan aplikasi di atas, baik berupa 2D maupun 3D. Jadi jika teman-teman tidak mahir menggambar namun ingin menjadi seorang arsitek jangan berkecil hati. Lagipula kuliah adalah masa pembelajaran juga. Belajar dalam 1 sampai 2 tahun selama kuliah juga bisa mahir menggambar kok.

Tapi yang perlu diingat adalah arsitek mahir menggambar tentu memiliki nilai lebih dibandingkan yang tidak mahir menggambar. Misalnya, ketika kita memberikan gambaran ringan mengenai bangunan yang akan kita desain, tentu si klien juga menilai kita. "Loh, ini arsitek kok gambarnya amburadul alias jelek amat." Itu jadi nilai minus bagi kita para arsitek. Oleh karena itu, mahir menggambar memang tidak begitu penting, tapi jangan terlalu bodoh juga. Hehe.. Tapi seperti yang saya katakan di atas, diperkuliahan juga akan diajari bagaimana menggambar kok. Jadi jangan mundur dulu.

Berdasarkan pengalaman saya pada semester 1, kami diajari dasar-dasar dari menggambar. Latihan menarik garis lurus atau lengkungan secara manual, tanpa penggaris atau pun pelengkung. Kami juga diajari bagaimana membuat huruf yang menarik, hingga membuat gambar perspektif. Ya, kurang lebih seperti pelajaran menggambar anak TK. Tapi jangan sepele, saya saja cukup kewalahan waktu itu. Jadi saran saya, ketika kalian belajar hal tersebut berlatihlah dengan sebaik mungkin, niscaya dalam 1 atau 2 tahun kalian bakalan jago menggambar. OK.

Akhir kata, salam sukses, dan terimakasih! ARSITEK JIWAKU!!!
Hai teman-teman semua!
Kali ini saya akan membahas mengenai arsitektur dan teknik sipil, mana yang lebih baik?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas kita harus paham terlebih dahulu apa itu arsitektur dan apa tugasnya, serta apa itu teknik sipil dan apa tugasnya.

Apa itu Arsitektur dan Apa itu Teknik Sipil?

Arsitektur dan teknik sipil dapat diartikan secara singkat sebagai perancang bangunan. Namun dalam hal merancang arsitektur dan teknik sipil memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal merancang. Arsitektur mengutamakan keindahan, dan teknik sipil mengutamakan kekuatan bangunan. Namun bukan berarti bangunan yang di desain oleh arsitek tidak memiliki ketahanan bangunan, sebaliknya teknik sipil juga mendesain tidak selalu sederhana.

Dalam perkuliahannya, arsitektur lebih mengutamakan dalam hal menggambar, sedangkan teknik sipil lebih ke bidang perhitungan. Sebenarnya kedua hal di atas saling melengkapi, sehingga dalam mendesain sebuah bangunan yang tinggi seperti highrise building, gedung pencakar langit ilmu dari kedua belah pihak sangat dibutuhkan.

Apa Tugas Arsitektur dan Apa Tugas Teknik Sipil?

Arsitektur :
1. Merancang bangunan
2. Keindahan adalah yang terutama
3. Berfokus pada gambar dan perencanaan bangunan
4. Memilih warna dan tekstur material yang sesuai dan menarik
5. Mampu mempertahankan hasil desain
6. Membuat gambar hingga detail bangunan
7. Ketika kuliah mengutamakan teknik menggambar
8. Mampu mempresentasekan hasil gambar
9. Mendesain gambar bangunan agar menarik dan mewah
10. Memperkenalkan hasil desain dan rancangan bangunan

Teknik Sipil :
1. Menghitung struktur bangunan
2. Ketahanan/kekuatan yang terutama
3. Berfokus pada perhitungan struktur dan biaya bangunan
4. Memilih material yang bagus tapi murah
5. Menyesuaikan gambar perencanaan dengan fakta di lapangan
6. Memanajemen pelaksanaan pembangunan
7. Ketika kuliah mengutamakan teknik menghitung
8. Mampu membaca hasil gambar
9. Merencanakan dan meminimalkan harga bangunan
10. Melaksanakan bangunan di lapangan

Ok. Dari 10 perbedaan di atas, kalian pasti sudah paham bagaimana cara kerja seorang arsitek dan teknik sipil kan. Jika kalian ingin rumah yang keren, mewah dan wow, maka arsitek adalah pilihan terbaik. Namun jika kalian ingin punya rumah dengan biaya seminimal mungkin, maka teknik sipil adalah pilihan terbaik. Mana yang lebih baik? Tergantung dengan pilihan anda.

Demikian penjelasan singkat saya mengenai arsitektur dan teknik sipil.
Akhir kata, salam sukses dan terimakasih! ARSITEK JIWAKU!!!