Selamat datang di Laptop Arsitek, blog yang membahas seputar dunia arsitektur

Monday, August 27, 2018

Hai teman-teman! Ini adalah artikel pertama saya di blog ini.
Saya memilih artikel ini, mengingat banyak calon mahasiswa baru yang masih bingung dengan pilihannya di perkuliahan nanti. Nah, kebetulan blog ini, sesuai namanya Laptop Arsitek, akan membahas banyak hal mengenai arsitektur. Maka kali ini saya akan membahas Apakah Jadi Mahasiswa Arsitektur Harus Jago Menggambar?

Untuk menenangkan teman-teman, saya akan terlebih dahulu menjawab pertanyaan di atas sebelum menjelaskannya. Menurut saya pribadi sih, mahir alias jago menggambar bukan patokan untuk menjadi mahasiswa arsitek. Tidak begitu penting namun ada pentingnya juga, seperti itu kira-kira. Jika kalian masih bingung dengan jawaban saya, tidak apa. Wajar sih, soalnya saya belum menjelaskan mengapa saya mengatakan seperti itu.

Pertama-tama kita harus memahami dulu, apa itu arsitek dan apa tugasnya. Arsitek merupakan orang yang mendesain sesuatu, dalam konteks umum adalah bangunan. Arsitek bertugas untuk merealisasikan apa yang menjadi keinginan klien dalam bentuk gambar yang dapat dipahami, baik oleh klien maupun oleh tukang yang bertugas di lapangan. Ingat, saya katakan sekali lagi. Tugas arsitek adalah merealisasikan apa yang menjadi keinginan klien dalam bentuk gambar.

Jadi harus mahir menggambar dong? Tidak. Harus bisa menggambar, namun tidak begitu mahir juga tidak masalah. Benarkah? Mengapa? Ya, dalam perkembangan jaman sekarang, para arsitek juga kebanyakan mengaplikasikan gambarnya melalui software seperti, AutoCAD, SketchUp, 3DMax, dll. Nah, itulah mengapa menggambar itu bukan menjadi patokan untuk menjadi seorang asitek lagi.


Kita menggambar manual hanya sekedar memberikan gambaran ringan seperti apa rumah yang akan kita desain. Jika klien sudah tertarik, kita mulai mendesain menggunakan aplikasi di atas, baik berupa 2D maupun 3D. Jadi jika teman-teman tidak mahir menggambar namun ingin menjadi seorang arsitek jangan berkecil hati. Lagipula kuliah adalah masa pembelajaran juga. Belajar dalam 1 sampai 2 tahun selama kuliah juga bisa mahir menggambar kok.

Tapi yang perlu diingat adalah arsitek mahir menggambar tentu memiliki nilai lebih dibandingkan yang tidak mahir menggambar. Misalnya, ketika kita memberikan gambaran ringan mengenai bangunan yang akan kita desain, tentu si klien juga menilai kita. "Loh, ini arsitek kok gambarnya amburadul alias jelek amat." Itu jadi nilai minus bagi kita para arsitek. Oleh karena itu, mahir menggambar memang tidak begitu penting, tapi jangan terlalu bodoh juga. Hehe.. Tapi seperti yang saya katakan di atas, diperkuliahan juga akan diajari bagaimana menggambar kok. Jadi jangan mundur dulu.

Berdasarkan pengalaman saya pada semester 1, kami diajari dasar-dasar dari menggambar. Latihan menarik garis lurus atau lengkungan secara manual, tanpa penggaris atau pun pelengkung. Kami juga diajari bagaimana membuat huruf yang menarik, hingga membuat gambar perspektif. Ya, kurang lebih seperti pelajaran menggambar anak TK. Tapi jangan sepele, saya saja cukup kewalahan waktu itu. Jadi saran saya, ketika kalian belajar hal tersebut berlatihlah dengan sebaik mungkin, niscaya dalam 1 atau 2 tahun kalian bakalan jago menggambar. OK.

Akhir kata, salam sukses, dan terimakasih! ARSITEK JIWAKU!!!
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment